Minggu, 24 Juli 2016

Profil Muhammad Akbar Al Mahally









Nama asli Muhammad Akbar  Ibn Samsul lahir Caleu-Ibu kota Sigli- Aceh Indonesia , pada tahun 12 Mei 1992 ,setelah menamatkan pendidikan Sekolah Dasar dan lanjutannya di MTSN Krueng Seumideun, melanjutkan mempelajari ilmu agama islam di Pesantren desa-desa  sejak tahun 1999 - 2006-an,lalu berangkat dari desa menuju sebuah pondok pesantren Darul Munawwarah kuta krueng Ule Gle Pidie Jaya .

          Disini lah mencoba  menulis buku catatan tentang ilmu agama dan ilmu pengetahuan lain yang belajar dan mendengar dari Guru dan pakar-pakarnya, di pondok pesantren itu ia belajar dengan tekun dan rajin sehingga dapat meraih prestasi.
        Muhammad Akbar Al Mahally melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren MUDI MESRA Samalanga Kabupaten Bireun pada tahun 2009, tamat pada tahun 2013, sekarang  mengajar di pondok pesantren MUDI  itu sendiri, Muhammad  juga mengikuti program  Ma’had ‘Aly, Ma’had ‘Aly Mudi merupakan jejang pendidikan dayah Srata satu (S1) Jurusan Syariah Islamiyah .

Salah satu dayah terbesar di Aceh saat ini adalah MUDI Mesra. Nama resminya Lembaga Pendidikan Islam ( Ma’hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah Mesjid Raya) yang lebih dikenal dengan sebutan LPI atau Dayah MUDI Mesra. Santri dan masyarakat senang dayahnya disebut Mesra. Pasalnya, selain satu lokasi dengan Mesjid Raya, kemesraan sang Abu MUDI (Pimpinan)dalam mengajar selalu menjadi cerita dan kenangan. Menurut sejarah, Dayah MUDI Mesra telah didirikan seiring pembangunan Mesjid Raya yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Dayah ini berlokasi di Desa Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. 

Pimpinan pertama dayah ini bernama Faqeh Abdul Ghani. Sayangnya, khazanah ini tidak tercatat berapa lama ia memimpin dayah, dan siapa pula penggantinya.berangkat dari  bakat dan usaha Muhammad Akbar mampu  menyambung dan belajar terus memahami ilmu-ilmu metode arab yang mencakupi ilmu Fiqh, Nahu, Manteq, Usul dan Ilmu kalam lainnya.

        Di pondok pesantren ini Muhammad  berhasil menulis buku-buku kecil seperti yang di beri judul Al Istifadah ( catatan berfaedah) mengungkapkan qaedah-qaedah  membaca kitab arab,dan Al Miftah ( kunci belajar  usul fiqh),Surah hadist dha’if, Himmatul akbar, Mukhtashar jarumiyah,Terjemahan Kitab Alim Ta’lim, dll , Muhammad saat ini aktif sebagai guru agama, Pembimbing Privatea siswa/i di sekolah-sekolah Kota Banda Aceh.

1 komentar: